Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Sebuah Tulisan Terakhir : 5 Bukti Ucapan adalah sebuah Do'a

Selamat malam. Maaf salamnya seperti itu karena penulis menulis tulisan ini pada malam hari. Jika kalian membacanya pada siang hari, mohon maaf bukan berarti tulisan ini salah. Maka kembalilah lagi membaca di malam harinya. Ok!! Ya, pertama saya ucapkan "Terima kasih" atas kunjungannya dan penyediaan waktunya ditengah kesibukan kalian (para pembaca) untuk membaca tulisan ini. Seperti judulnya, ini adalah tulisan terakhir saya, yang saya tulis hanya untuk kalian yang setia membaca tulisan saya, meskipun terkadang terpaksa. Pada kesempatan kali ini, saya Lukman Ajiz akan mendedikasikan waktu untuk menulis ini, sedih rasanya ketika menerima kenyataan bahwa ini adalah tulisan terakhir saya. Dan pada kesempatan ini pula, saya akan menyediakan pengalaman saya dalam bentuk tulisan. Hal yang jarang sekali terjadi. Agak sedikit formal dalam bentuk kata-kata, tidak seperti biasanya, jadi mohon maaf. "UCAPAN adalah sebuah DO'A" Banyak sekali orang yang menggunakan k

Cerita-nya Sedikit Horor (Bagian 3)

Cerita Sebelumnya di Bagian 2   [Klik disini] Aku melirik ke yang lain, mereka tampak bingung. Aku berpikiran untuk menghitung jumlah kami, mungkin saja, ada dari kami bersepuluh yang tertinggal di luar sana. “tu,wa,ga,pat,ma,nem,juh,pan,lan,luh” lengkap. Lalu siapa yang memanggilku di luar sana. Aku bahkan tak bisa mengenali suaranya. Celah terbuka dan betapa kagetnya aku, melihat seseorang yang ada didepanku sekarang. “Faaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak” aku menghardik. Maaf kurang sopan. “Fir, buruan cabut, kita gak akan aman disini” ajak seseorang didepanku yang ternyata Aldi. Aku melirik ke belakang, ke tempat aldi dan duo kembar berada. Ternyata, Aldi gak ada. Aldi yang lain, yang ada didepanku sedikit tegang dan tetap menapakan kakinya dilantai-lantai. Jika melayang, mungkin itu bukan aldi. Lalu, siapakah aldi yang terjepit kasur itu? Horor kah ini. ada daya imajinasiku saja yang terlalu tinggi. “wait. lu siapa?” tanya si enam “gue Aldi, bro. Tadi gue ketinggalan s

Cerita-nya Sedikit Horor (Bagian 2)

Cerita Sebelumnya di Bagian 1 [Klik disini] “kita dijebak” terdengar suara dari belakangku. “kalian dari mana?” tanya aldi  entah kesiapa. Mungkin kesemuanya. “kenapa kami harus jawab pertanyaan kamu, sedangkan kamu juga tak menjelaskan apapun” jelas salah satu dari si kembar. “oke, kami diundang kesini untuk harta karun, 19:30. Dan kami berdua.” Aku jelaskan “sama” serentak mereka menjawab. “minum dulu, fir” aldi melemparkan minumannya kearahku. Setelah itu, kami saling berkenalan. Aku lupa sama sekali nama mereka. Mungkin aldi ingat, biar nanti aku tanyakan dulu. Untuk memudahkan sebut saja mereka. Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan. Itu yang aku lakukan saat itu. Memberikan mereka nomor dan aku mendapatkan no.9 dan aldi no.10. Satu-Dua (si kembar baik-galak) Tiga-Empat (Sipenakut-pemain Basket) Lima-Enam (adi-kakak Ketua OSIS-fotographer) Tujuh-Delapan (Karateka-Saintis) Sembilan-Sepuluh (Aku-Aldi) 5 pasang yang sangat luar biasa. Kami se

Cerita-nya Sedikit Horor (Bagian 1)

Siang itu, aku menerima pesan elektronik di handphoneku dengan subjek “Harta Karun”. Adapun isi dari pesan tersebut adalah “Ajak 1 temanmu yang paling dipercaya dan katakan padanya (kita akan bersenang-senang dan menjadi kaya). Hanya 1 teman, bawa mental dan fisik yang kuat” Waktu : Kamis, 20 Juli 2017 19:30 Lokasi : terlampir Diharapkan tepat waktu. Semoga beruntung ................................................................................................................................................ Nanti malam, aku kebetulan tak ada rencana kemanapun, sempat mengabaikan. Tetapi ketika aku lihat kalau ternyata lokasinya dekat dari rumahku, aku jadi penasaran. Toh, kalaupun ini aneh, perampokan dan penculikan atau pembunuhan sekalipun, aku akan langsung pulang saja. Rasanya, aku sangat berpikiran positif sekali atau mungkin lebih tepatnya bodoh. Bodo amat. Rasa penasaran ini menutupi semuanya. Sekarang sudah jam 12:45. Aku langsung menghubungi Aldi. Rencananya a

Penyedap Rasa : Curhat #3

Aku Iraha, aku bekerja bersama ayahku, namanya pak Rei. Di perusahaan Farmasi yaitu PT. Alfabet Labs, aku berkerja sebagai Analis di salah satu laboratorium perusahaan tersebut. Belum seminggu aku bekerja disana, aku sudah berbuat ulah, membuat ledakan yang luar biasa di laboratorium. Aku tak ingin ayah mengetahuinya. Baca cerita sebelumnya di [Penyedap Rasa : Bekerja Bersama Ayah #1] dan di [Penyedap Rasa :Kacau Balau Bro !! #2] Sebelumnya di [Penyedap Rasa] Kejadian itu membuat aku terkuras. lebih dari hari apapun.  Aku berbaring. lebih baik tidur saja. Tiba-tiba, ketukan pintu membuatku terbangun. aku berjalan menghampiri pintu dengan malas.  "sebentar" ketika aku buka, ternyata yang ada dihadapanku adalah pak Rei. "Lah, ayah?, Tumben sekali kemari?" tanpa menjawab pertanyaanku, ayahku malah bertanya. “sudah makan belum?” “belum yah, malas” “kita makan diluar saja, nak. Ganti bajumu. Ada yang mau ayah bicarakan pe

BACK DATE #3

Gue Isa, Anak baru Analis kimia ditempat kerja gue yang baru. Gue tersesat, tersesat dalam lingkaran waktu, kembali ke Januari, 2010 dari Juni, 2016. Dimana gue ketemu Kila (Pacar gue) yang belum jadi pacar saat Januari 2010. Gue juga ketemu  Abi, yang ngaku sama-sama tersesat di lingkaran waktu ini yang gue namakan BACK DATE, dia minta bantuan gue dan Kila, entah untuk apa? Terus gue bingung harus gimana? Sebelumnya cerita gue bisa dibaca di Back Date #1 dan Back Date #2 Hari Rabu, 27 Januari 2010 16.45 Kosan Abi Ya, gue diajak Abi ke kosan dengan tujuan apa? Gue aja bingung. “bi, ngapain lu ngajak gue kesini?” “bentar, nanti gue jelasin bro” Abi terlihat membawa handuk dan berjalan ke kamar mandi. Gak perlu gue jelasin kan mau apa? Dia mau nyuci handuk. Beberapa pertanyaan muncul bertubi-tubi di pikiran gue saat ini, “kalau gue beneran mengalami yang gue namakan “BACK DATE”, terus gue yang asli( Btw gue juga asli) berarti ada dong di tahun ini? Lah, Abi

Penyedap Rasa : Kacau Balau Bro!! #2

Sebelumnya di [Penyedap Rasa], Aduuuuh, Kacau nih. aku melakukan hal yang salah dan mencurigakan, yang aku takuti adalah identitasku yang terbongkar.  Aku tidak bisa cuek begitu saja. Aku perlu sekali kepedulian. dan benarlah teman-teman baruku yang ada di Lab bertanya. "raha, lu kenal pak rei?, tadi katanya lu duduk depan pak rei? .................Selengkapnya bisa dibaca di [Penyedap Rasa #1] ........................................... "emmm..... apa? pak rei?... kenal, yah gitu....cuma duduk aja sih, kan gak ada tempat lagi" Jawabku mencoba untuk menutupi hubunganku yang sebenarnya denga pak rei tersebut. Aku pergi begitu saja, meskipun jawabanku tak akan memuaskan mereka yang bertanya tadi. Bagaimanapun aku bingung menjawabnya. Aku tak mau menerima kenyataan bahwa aku dianggap berbeda ketika mereka mengetahui aku adalah anak dari Pak Rei. Memang siapa sih pak Rei itu? Ya, Beliau adalah Ayahku. Tapi jawaban itu tak akan pernah aku ucapkan

Penyedap Rasa : Bekerja Bersama Ayah #1

"Apa kabar? Kau sudah bekerja sekarang? Dimana?" deretan pertanyaan itu muncul saatku memposting gambar "aku sedang berdiri dengan pakaian rapih (anggap saja rapih menurutku adalah kemeja yang dimasukkan diantara celana panjang bahan berwarna abu-abu)" dengan caption "Hari pertama". Heran juga sebenarnya, mengapa pertanyaan itu muncul. Padahal bisa saja kan - Aku sedang menunjukan bahwa aku "Baru (Hari) pertama menggunakan Style Seperti di gambar. mengapa mereka bertanya apakah aku bekerja. Ya, mungkin karena semenjak aku lulus tahun lalu, aku belum pernah merasakan bekerja, dibandingkan dengan teman-temanku yang lain.  Oh iya, kita belum berkenalan. Namaku IRAHA, lengkapnya Derma Irahatriatno.  namaku memang terdengar Aneh, apalagi yang bisa mengerti Bahasa Sunda.  kembali lagi ke postingan gambarku, memang benar. ini hari pertamaku bekerja. seperti yang (mereka) curigai. meskipun aku sebenarnya tidak mau bekerja di tempat (yang