"Terasa dekat jika kita bersama"
Tulisan dari Novita Achmy Suharto (Anna)
Entah harus dimulai dari kata apa tulisan ini dibuat. Tulisan ini mewakili satu dari sejuta perasaan yang bergejolak didalam jiwaku... Entah kenapa aku baru sangat menyadarinya, aku berjalan beriringan denganmu dan menyatukan langkah2 kecil melewati kerikil2 tajam bahkan melewati batuan besar yang memuncak seperti gunung, dan hanya ada satu tekat dibenak kita, karena puncak itulah tujuan kemana langkah ini berakhir. Untuk pertama kalinya aku mengenalmu didalam diam, memandangmu dari kejauhan, saat kau menoleh aku hanya bisa tersenyum malu dan saat kau sedikit menyapaku, serentak seluruh badanku langsung bergemetar, jantungku berdetak kencang, bahkan otakku berpikir keras, bagaimana caraku menjawab sapaanmu????" Tapi semua itu telah aku rasakan dulu. Iyah dulu, sekitar 8 tahun yang lalu. Saat kita masih mengenakan seragam putih biru. Aku masih ingat bagaimana caramu mendekatiku...
hmmmmm sungguh tidak ada yang spesial, kita saling mengagumi dalam diam, dan hingga suatu saat kau berani menyatakan "maukah kau menjadi pacarku??" Benakku berpikir, seorang anak laki laki yang pendiam, pintar, dan murid kesayangan guru matematika itu berani menyatakan itu padaku?? Rasanya seperti mimpi. Aku hanya menjawab dengan senyum kecilku. Jujur saja, kala itu adalah hari terindah yang aku rasakan. Jika digambarkan rasaya seperti ada ribuan kupu2 yang keluar dari hatiku, berterbangan, dan seakan berbisik padaku agar aku mengatakan "ya, aku mau".
LUKMAN AJIZ... Dialah laki laki yang kunobatkan sebagai cinta pertamaku. Setiap detik kehidupan yang aku jalani, selalu ada dia yang menemaniku untuk melalui bergulirnya waktu ini. Kini langkah itu sudah berjalan sangat jauh, namun belum terlihat puncak yang kita cari selama ini. Kamu selalu berkata "cinta tak kemana-mana, nikmatilah detik ini, detik dimana kita selalu bersama berbagi tawa canda maupun suka duka, dan janganlah kau memikirkan waktu yang akan datang, karena waktu itu pasti akan tiba, waktu dimana aku dan kamu berdiri tegak diatas puncak, dan mengenang perjuangan saat langkah2 kecil itu membawa kita kesini,dipuncak ini."
Jika kau tanya kenapa aku begitu menyayangimu, aku akan menjawabnya dalam diamku. Karena bukan aku yang menyayangimu tapi hatiku. Aku tidak peduli dengan segala kekuranganmu, berat badanmu, hidung besarmu, sikap kutu bukumu. Sungguh aku tidak peduli. Aku tidak pernah mencari kesempurnaan yang kau miliki, justru apa adanya kamulah yang aku cintai.
Didalam tulisan ini, aku ingin berkata, " aku sangat berterima kasih padamu, karena kamu yang mengajarkanku bahwa setiap hujan yang turun deras, petir yang menyambar, bahkan dengan angin yang menggoyahkan bumi, semua itu tidak akan berarti, karena ingatlah sesaat setelah itu selalu ada pelangi yang terukir indah didepan matamu. Terimakasih untuk kesabaranmu yang luar biasa hebatnya menghadapi aku yang pemarah, aku yang egois, aku yang slalu berkata kasar, tapi dengan caramu yang bijak kamu selalu menyambutku dengan senyuman khas mu. Lukman, bimbinglah aku selalu. Jadikanlah aku wanita yang baik, cantik, dan sesuai dengan apa yang kau inginkan. Tegurlah aku saat aku salah, dan jagalah aku didalam genggaman eratmu untuk melanjutkan perjalanan kita kedepan, karena aku sadar bahwa puncak itu masih jauh. Tapi terasa dekat jika kita bersama.
Your Love
Anna
Comments
Post a Comment