Skip to main content

Misteri Meja Baru

"Heey...Awas jangan sentuh meja itu" teriak seorang laki-laki berkacamata di sebrang meja yang sedang aku sentuh.
"Ada apa?" jawabku penasaran.

"Jangan disini, biar aku jelaskan nanti..tapi tidak diruangan ini" jawabnya dengan nada sangat rendah seperti penghasilanku saat ini #woooalah

Ruangan yang kecil dan sempit itu memang ada meja dan sebuah kursi yang menurutku terlihat baru. Aku tadi niatnya mengambil data yang tersimpan di bawah meja tersebut.. Oh iya.. Aku lupa...tempat yang ku ceritakan ini tepatnya di perusahaan tempatku bekerja.. (Maaf yang sudah berpikiran ini rumah atau sekolah)

Aku penasaran dengan apa yg dikatakan fandi...iya pria berkacamata itu..meskipun akupun sama berkacamata, dan akupun pria. Tapi maaf kami tidak kembar, aku malas disamakan dengan fandi yang jarang mandi itu. Ah sudah lah..lebih baik kembali ke cerita tentang meja itu..

Aku fadli...oh tidak...panggil saja aku pratama.. (Aku takut kalian tertukar antara fandi dan fadli)

"Fan, tadi maksudnya apa sih?" tanyaku yang sudah berada di ruangan berbeda.
"Meja? Maksudnya?"
"Iya"

"Sebenarnya ada hal yang belum pasti tentang itu." jawab fandi dengan muka yang begitu serius.

"Ah...tapi jangan bilang siapapun" sambungnya

Ku duduk di bangku dan dia berdiri dihadapanku bersandar ketepian meja kerjanya.

Malam itu kami sedang dapat jatah lembur karena ada audit lusanya. Kami bertiga..ada satu lagi..namanya toni. Tapi entah saat itu dia sedang sibuk depan komputernya..kebetulan meja kerjanya berada diujung ruangan.. Waktu kulihat, memang dia sedang asik menghadap komputer dan membelakangi kami..

"Toni tau??"

"Kayanya tau deh" jawabnya kurang yakin.

"Emang apa sih??" tanyaku untuk kesekian kalinya.

"Meja diruangan tadi kan baru, kadang aku dan anak-anak(maksudnya teman kerja yang lain) biasanya makan dan minum disana karena tak ada CCTV, jadi aman."

"Terus?"

"Pernah dan bahkan beberapa kali, kita-kita males banget kan beresin itu meja. Bahkan pernah ada tumpahan kopi dan minyak dari gorengan yang kita tinggalin begitu aja.."

"Terus??" aku penasaran ditambah kesal karena seakan-akan fandi bertele-tele tentang ceritanya.

"Ini anehnya, setiap kali kami tinggalkan dalam keadaan bersih, besoknya akan ada sampah diatas meja itu.. Bahkan kadang aku sendiri yang keliling menanyakan satu persatu orang-orang apakah makan disana juga"

"Lah? Mungkin ada yang makan lagi." jawabku sekenanya

"Nah itu dia....semua bilang nggak."

"Kebalikannya, kalau kita diamkan dalam keadaan berantakan, malah besoknya bersih."

"Yeeeh, masa gitu???, mungkin Cleaner kaliii"

"Engga, mas ansa (cleaner) juga gak pernah bersih-bersih meja itu."

"Ada yang aneh kan?, makanya sekarang aku lagi pasang CCTV yang terhubung ke komputerku. Penasaran aku jadinya? Begitupun aku mau mencoba mencari sidik jari yang tertinggal di meja itu, makanya tadi ku bilang -jangan disentuh-" jelas fandi

"Ah...positif thinking aja, pasti ada seseorang yang bersih-bersih" jawabku meyakinkan fandi.

Ku kembali ke meja kerjaku, karena ku lihat waktu sudah hampir jam sembilan malam. Ku rencananya hanya sampai jam sembilan lebih 30 menit. Karena takau ketinggalan nonton bareng "Derby Manchester" yang mulai pukul 22:00.

Fandi masih terlihat membuka beberapa dokumen di mejanya. Begitupun toni..

Aku selesai dan aku pamit ke fandi,
"Duluan, fan"

"Iya, aku bentar lagi , 5 menit lagi paling"

Tak lama fandi mulai siap-siap dan membereskan semua mejanya.

Aku berlalu, aku pun pamit dengan toni, tapi hanya dengan sautan
"Ton, aku duluan yah"

"Oh, oke broooo" dia mengangkat tangan kanannya sambil mengacungkan ibu jarinya, memberi isyarat -OK- , tapi tanpa menoleh sedikitpun.

Aku pulang dan tak lama fandi mengikuti dibelakangku..

"Besok kita lihat di CCTV yah, meja itu siapa bersih atau kotori" jelas fandi

"Aaaah elaah masih aja" jawabku

+++++++++++++++++++++±++++++++±++++

Setibanya di tempat nobar...

Di grup WhatsApp yang isinya anak kantor semua..

Ada 2 pesan baru:

Arda : brooo, besok jenguk Toni yuk! Patungan yah jangan lupa.

.....
Deg, Toni sakit?????

.......
Detik itu pula, aku langsung balas.

Pratama: Toni sakit apa da?

(Tak lama fandi balas)

Fandi : Toni sakit? Seriusss??

Arda belum balas juga...sumpah, bikin deg deg seer..

(Arda sedang menulis......) terlihat dibagian atas nama grup

Arda : iya bro, sakit DBD tadi dirawat dari pagi.

DEEEEG......terus??? Toni yang tadi lembur siapa????

Langsung deh nyoba  chat Fandi

Pratama: fan, toni sakit. Terus yang tadi siapa???

Fandi : engga tau deh. Sumpah ini jantung dag dig dug.

Fandi : sekarang kayanya aku tau siapa yang membuat meja baru itu bersih dan kotor.. (Huuhuuuhuu)

Pratama : horrrrooor jiiiir.

-+++±++++++++++++++++++++++

Malam itu, aku gak fokus dengan pertandingan Derby .
Otakku memikirkan misteri meja baru dan Toni sakit apa engga??

Jawaban keduanya akan aku temukan besok, bersama fandi,
aku akan melihat CCTV dan menanyakan langsung ke toni.

-Misteri Meja Baru-







Comments

Popular posts from this blog

Tabel Periodik Unsur Kimia

LOGO FMIPA DAN UNIVERSITAS PAKUAN, BOGOR

Logo diatas merupakan logo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan, Bogor. Logo diatas merupakan Logo sebuah universitas yang bernama Universitas Pakuan di kota Bogor.

AMPEREMETER DAN VOLTMETER

·           VOLTMETER Voltmeter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Konsep yang digunakan dalam sebuah volt meter DC hampir sama dengan konsep pada ampere meter. Pada volt meter arus searah atau DC volt meter tahanan shunt atau shunt resistor dipasang seri dengan kumparan putar magnet permanen (permanent magnet moving coil) PMMC yang berfungsi sebagai pengali (multiplier).  Tahanan Pengali (Multiplier Resistor) Penambahan sebuah tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah. Tahanan pengali membatasi arus kealat ukur agar tidak melebihi arus sakala penuh (Idp). Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan paralel terhadap sebuah sumber tegangan atau komponen rangkaian. Biasanya terminal-termianal alat ukur ini di