"bro, dimana?? Besok malem kumpul yuk bareng anak2. Di tempat biasa nongkrong"....
Fazli mendapati di handphonenya pesan seperti itu, ia terdiam. Hanya dibaca dan dibaca berulang2. Tapi tak juga sedikitpun mau ia balas.
Entah apa yang ia pikirkan.
"Maaf bro, gue ga bisa. Banyak tugas kuliah nih".
Setelah 2 jam, akhirnya fazli membalasnya
"oke bro, sukses buat tugasnya. Kalo sempet dateng yah. Heehe".
Balas dari sebrang.
Fazli terdiam dan berpikir terus menerus. Ia bercerita terhadap dirinya sendiri.
"gue ngerasa kalo gabung sama temen2 itu, gue ga bisa berbaur. Mereka ngomongin bola, sedang gue bahkan ga ngerti sama sekali. Diajakin maen kartu, gue ga bisa. Ngapain juga disana. Seakan2 ga dianggap." "hufft"
"gue kesepian disetiap keadaan apapun, meskipun temen2 gue rame"
"males dateng ah, mending gue drumah"
.....................
Besoknya. Malem itu.
Fazli tak sengaja buka path dan ngeliat foto2 yang di upload temen2nya yg sedang kumpul2 itu.
Sentak fazli terdiam dan menundukan kepalanya
"anjrit, gue kenapa jadi ngerasa ga enak gini?" ....
Seketika pula ia langsung bergegas pergi menggunakan motor bebeknya menuju tempat nongkrong yg dimaksud teman2nya tadi.
Setibanya ditempat, ia disambut teman2nya.
"Hey zli, bisa juga dateng? Gimana tugas lu??" tanya salah satu temannya, sebut saja vito
"ey...to. Gue sempetin lah buat temen2 gue. Tugas mah gampang, besok juga kelar"
"oke sini gabung, kita maen kartu."
Ajak vito
"gue ga bisa kan."jelas fazli meyakinkan vito
"udah, nanti gue ajarin deh, iseng2 aja. Jangan kebanyakan baca buku mulu lu, sekali2 baca kartu, biar bantuin gue menang". Ajak vito memaksa.
Setelah fazli asyik bermain kartu bersama keempat temannya (vito,pasha, arisal,kimi).
Tiba2 fazli mengucapkan sesuatu.
"maaf teman"
"lu kenapa zli?" tanya kimi sambil menyikut bahu kanan fazli.
"iya nih, tiba2 minta maaf" tambah vito sambil sibuk memindah2kan kartu yang ia pegang.
"gue ngerasa suka minder kalo gabung sama kalian, gatau kenapa? Walaupun kita semua udah hampir 5 tahun sama2. Gue ngerasa beda banget. Gue ga ngerti bola, gue ga ngerti maen kaya gini (fazli menunjukan kartunya). Gue kadang kebanyakan diem kalo disini dan cuma sibuk baca buku sendiri."
Jelas fazli secara gamblang, yg membuat teman2nya terdiam dan bersamaan meletakkan kartu yang mereka genggam.
"Hal yang sama juga pernah gue rasain zli, tapi gue pikir itu cuma buat gue jadi down aja. Gue percaya gue bakalan nyaman sama kalian.", "jago yah omongan gue" "hehehhe" jelas arisal yang membuat teman yang lain tersenyum
"gue kadang kesepian juga kalo kalian sibuk, gue kadang nongkrong disini sendiri, berharap salah satu dari kalian dateng, karena yg gue anggap bisa ngerti cara gue berpikir itu cuma kalian, so bahkan gue jarang punya temen diluar kalian" vito yang berbinar setelah menjelaskan itu.
"gue sih simpel, gue pengen seneng2 aja sama kalian, gue gamau kesepian dirumah." jelas kimi singkat.
"boleh gue simpulin?" tanya pasha yang dari tadi hanya terdiam
"sok aja sha" jawab kimi
"jadi gini, gue tau semua yg disini pasti pernah ngerasain hal yg sama kaya fazli, termasuk gue.kadang kita minder, kadang kita ga pede untuk gabung atau untuk berbaur disuatu kelompok. Tanpa kita sadari sesungguhnya kesepian itu kita sendiri yang buat, sugest kita yang menginginkan itu.
punya banyak temen ga menjamin juga kita ga kesepian, tapi kalo kita sendiri yang menganggap kehidupan ini menyenangkan dengan orang lain, kita ga akan kesepian."
...................
Dari cerita di atas yang dapat kita ambil adalah semua tindakan yang kita ambil asalnya dari sugest kita (baik atau buruk). Kesepian itu kita sendiri yang ciptakan, sedangkan kesenangan bersama orang lain yang kita abaikan.
Comments
Post a Comment