Cerita Sebelumnya di Bagian 2 [Klik disini] Aku melirik ke yang lain, mereka tampak bingung. Aku berpikiran untuk menghitung jumlah kami, mungkin saja, ada dari kami bersepuluh yang tertinggal di luar sana. “tu,wa,ga,pat,ma,nem,juh,pan,lan,luh” lengkap. Lalu siapa yang memanggilku di luar sana. Aku bahkan tak bisa mengenali suaranya. Celah terbuka dan betapa kagetnya aku, melihat seseorang yang ada didepanku sekarang. “Faaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak” aku menghardik. Maaf kurang sopan. “Fir, buruan cabut, kita gak akan aman disini” ajak seseorang didepanku yang ternyata Aldi. Aku melirik ke belakang, ke tempat aldi dan duo kembar berada. Ternyata, Aldi gak ada. Aldi yang lain, yang ada didepanku sedikit tegang dan tetap menapakan kakinya dilantai-lantai. Jika melayang, mungkin itu bukan aldi. Lalu, siapakah aldi yang terjepit kasur itu? Horor kah ini. ada daya imajinasiku saja yang terlalu tinggi. “wait. lu siapa?” tanya si enam “gue Aldi, bro. Tadi gue ketinggalan s