Skip to main content

Cerita-nya Sedikit Horor (Bagian 3)

Cerita Sebelumnya di Bagian 2  [Klik disini]

Aku melirik ke yang lain, mereka tampak bingung. Aku berpikiran untuk menghitung jumlah kami, mungkin saja, ada dari kami bersepuluh yang tertinggal di luar sana.
“tu,wa,ga,pat,ma,nem,juh,pan,lan,luh” lengkap. Lalu siapa yang memanggilku di luar sana. Aku bahkan tak bisa mengenali suaranya.

Celah terbuka dan betapa kagetnya aku, melihat seseorang yang ada didepanku sekarang.

“Faaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak” aku menghardik. Maaf kurang sopan.
“Fir, buruan cabut, kita gak akan aman disini” ajak seseorang didepanku yang ternyata Aldi.
Aku melirik ke belakang, ke tempat aldi dan duo kembar berada. Ternyata, Aldi gak ada. Aldi yang lain, yang ada didepanku sedikit tegang dan tetap menapakan kakinya dilantai-lantai. Jika melayang, mungkin itu bukan aldi. Lalu, siapakah aldi yang terjepit kasur itu? Horor kah ini. ada daya imajinasiku saja yang terlalu tinggi.

“wait. lu siapa?” tanya si enam
“gue Aldi, bro. Tadi gue ketinggalan soalnya ketoilet dulu. Tapi ternyata kaga ada yang nungguin” jelas aldi.
Ya, seingatku memang aldi agak lama masuk keruangan sampai aku bertanya tentang ia yang tampak lemas. Mungkin benar, ia ke toilet dulu.
“ayo, kita harus cepat keluar dari ruangan ini. ayoooooo” ajak aldi
Tanpa pikir panjang, kami semua keluar ruangan dan
“Bruuuuuuuuuk” lukisan yang ada diruangan jatuh dan menambah tegang perasaan kami bersepuluh.
Kami berlari meninggalkan ruangan tersebut dan mencari tempat yang lebih aman. Kami berlari, aldi memimpin kami semua, kiri kanan kiri kanan. Entah mau kemana aldi mau membawa kami. Yang jelas kami hanya berada di lorong-lorong saja. Ditambah lagi, lampu-lampu dilorong tersebut berkedip tanpa henti.
“oke kita sampe. Tutup pintunya. Hossssshhhh hoshhhh” jelas aldi.
“kita dimana?”
“Ya, kita dimana?”
“kataku juga mending kita tidak usah datang”
“tenang ini, mungkin permainan”
“sumpah, merinding gue”
“kita dimana, di?” tanyaku
“Sepertinya kita di lobi utama, entahlah. Tadi gue dari sini sempet kesasar juga. Dan satu-satunya jalan masuk sini ada di belakang kita semua, jadi gue kira kita pasti aman disini. Untuk sementara mungkin”
 “lu, ngapain heh?” tanya si kembar no.2
“rekam kejadian ini” terlihat si no.6 mengeluarkan kameranya dan merekam ruangan tersebut.
“ya, kakakku  memang senang mereka, memotret semua hal. Gapapa yah teman-teman”
“jangan, nanti kerekam yang aneh-aneh loh. takuuuut” si no.3 menambahkan
“jangan aneh-aneh deh lah lu pada. Udah muak gue sama hal aneh ini” tambah lagi si kembar no.2
“nikmati aja dulu bro.. gue tau ini pasti bagian dari permainan” si tujuh yang santai.
Ya, si tujuh emang dari awal sepertinya yang paling menikmati ini. dan masih beranggapan ini permainan. Tapi dia tak berpikir kalau ini sudah menjadi hal yang begitu aneh.
“bro, Aldi yang tadi terjepit itu pakai celana warna apa yah?” tanyaku penasaran ke si kembar no.1
“ku lihat hitam”
Oke. Dari awal aku berangkat, aldi menggunakan celana pendek berwarna krem. Tadi hitam.
Jadi. Aaaaahhh
Aku cerita apa yang terjadi diruangan kepada aldi, dimana kita semua bertemu aldi, entah aldi yang mana. Aku sudah bingung harus menerima kenyataan yang sangat aneh ini.
Ruangan itu tampak sangat luas tapi tanpa ada barang disekitarnya. Terang dibandingkan dengan ruangan sebelumnya.    
Kami sempat berdebat tentang kejadian yang baru saja terjadi. Sempat si no.2 akan adu jotos dengan si karateka no.7. karena kesalahpahaman. Tapi aku pisahkan sehingga tidak sampai terjadi. 
“jam berapa sekarang?” tanyaku
“Jam 11 kurang 5 menit” jawab si kembar no.2
“kita Istirahat dulu saja. Cepat juga waktu berlalu. Gak usah pakai ribut-ribut”
...............................................................................................................
“apa tuh?” tanya si fotographer no. 6
Terlihat kain putih melayang dari atap sebelah kanan posisi kami dan tiba-tiba lampu diruangan itu mati. Kain putihnya melayang ke arah kami. Beberapa dari kami pergi menjauhinya, tapi tidak untuk si karakteka. Ia memilih untuk mengambil kain tersebut.
“Cuma kain” katanya yang sangat santai
Daarrrrr...daarrrrrr.....

Terdengar tembakan dari arah yang sama dimana kain itu berasal. Entahlah, apa seperti itu suaranya, aku tak bisa menuangkanya dalam kata-kata. Daaarrrrr....daaarrr

Bersambung Ke Bagian 4

Comments

Popular posts from this blog

Tabel Periodik Unsur Kimia

LOGO FMIPA DAN UNIVERSITAS PAKUAN, BOGOR

Logo diatas merupakan logo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan, Bogor. Logo diatas merupakan Logo sebuah universitas yang bernama Universitas Pakuan di kota Bogor.

AMPEREMETER DAN VOLTMETER

·           VOLTMETER Voltmeter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Konsep yang digunakan dalam sebuah volt meter DC hampir sama dengan konsep pada ampere meter. Pada volt meter arus searah atau DC volt meter tahanan shunt atau shunt resistor dipasang seri dengan kumparan putar magnet permanen (permanent magnet moving coil) PMMC yang berfungsi sebagai pengali (multiplier).  Tahanan Pengali (Multiplier Resistor) Penambahan sebuah tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah. Tahanan pengali membatasi arus kealat ukur agar tidak melebihi arus sakala penuh (Idp). Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan paralel terhadap sebuah sumber tegangan atau komponen rangkaian. Biasanya terminal-termianal alat ukur ini di