Reaksi
kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk
dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia
disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan
endapan, atau timbulnya gas.
Lambang-lambang
yang menyatakan suatu reaksi kimia disebut persamaan kimia. Dalam penulisan
persamaan reaksi diperlukan tiga langkah :
a. Nama-nama pereaksi dan hasil
reaksi ditulis, hasilnya disebut sebuah persamaan sebutan. Contoh : nitrogen
oksida + oksigen→ Nitrogen dioksida
b. Sebagai penggantin nama zat
dipergunakan rumus-rumus kimia. Hasilnya disebut persamaan kerangka. Contoh : NO + O2→NO2
c. Persamaan kerangka kemudian di
kesetimbangan, yang menghasilkan
persamaan kimia. Contoh : 2NO + O2→2 NO2
Jenis – jenis reaksi kimia :
a.Pembakaran
Pembakaran adalah suatu
reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung dengan oksigen membentuk
senyawa yang mengandung oksigen sederhana.
Contohnya : CO2, H2O
dan SO2
C3H8 + 5O2→3CO2
+ 4H2O
2C6H14O4+15O2→12CO2 + 14H2O
b. Penggabungan (sintetis)
suatu reaksi
dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yang
lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa).
2H2 + O2 → 2H2O
CO + 2H2→ CH3OH
c. Penguraian
Penguraian adalah suatu
reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-
zat yang lebih sederhana
2Ag2O→4Ag + O2
d. Penggantian (Perpindahan tanggal)
Penggantian
(Perpindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana sebuah
unsur pindahan unsur lain dalam suatu
senyawa.
Cu + 2Ag+ →CU2+
+ 2 Ag
e. Metatesis (pemindahan tanggal)
Metatesis (pemindahan
tanggal) adalah suatu reaksi dimana terjadi
pertukaran antara dua reaksi.
AgNO3
+ NaCl →AgCL + NaNO3
(Ralph H. Petrucci , 1989)
Cara teringkas
untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis suatu persamaan kimia
berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif maupun kuantitatif mengenai
pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh rumus molekulnya. Menyatakan
banyaknya atom-atom dari tiap macam dalam suatu satuan zat itu. Rumus molekulnya
merupakan kelipatan bilangan bulat rumus emperis zat itu yang menyatakan jumlah
minimal yang mungkin dalam perbandingan yang benar atom-atom dari tiap
macamnya. Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan melaus dalam kimia ialah
reaksi kombinasi langsung, reaksi penukargantian sederhana dan reaksi
penukargantian rangkap.
Hubungan
kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia
berimbang menmberikan dasar staikiometri. Perhitungan staikiomentri
mengharuskan penggunaan bobot atom unsur dan bobot molekul senyawa. Banyaknya
suatu hasil reaksi tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu
reaksi kimia rendemen teoritis untuk suatu reaksi kimia. Penting untuka
mengetahui mana yang merupakan pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara
teoritis dapat bereaksi sampaihabis, sedangkan pereaksi-pereaksi lain
berlebih.(Keenan, 1984)
Jika terjadi reaksi kimia, dapat diamati
tiga macam perubahan :
a. Perubahan Sifat
b. Perubahan Susunan
c. Perubahan Energi
Semua perubahan
kimia tentu induk pada hukum pelestarian hukum energi dan hukum pelestarian
energi massa.
Susunan senyawa kimia tertentu oleh hukum susunan pasti dan hukum perbandingan
berada.
Azas fundamental
yang mendasari semua perubahan kimia merupakan daerah kimia teoritis, korelasi
antara konsep unsur dan senyawa dengan keempat hukum tersebut diatas diperoleh
dalam Teori Asam Dalton, teori modern pertama mengenai atom dan molekul sebagai
partikel fundamental dari zat-zat yang tumbuh dari teori ini antara lain adalah
skala, bobot atom relatif unsur-unsur dilarutkan menurut bertambahnya bobot
atom, munculnya unsur-unsur secara teratur dengan sifat-sifat tertentu
mendorong meddeleu menyusun tabel berkala dari unsur-unsur dan meramalkan
adanya beberapa unsur yang belum diketahui. Bayaknya dan dari situ proporsi
relatif sebagai atom dalam satuan terkecil senyawa diberikan oleh rumus
senyawa, dalam mana digunakan lambang unsur kimia itu.(Keenan, 1984).
Reaksi
kimia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.Terjadi
Perubahan Warna
Suatu reaksi memiliki warna
masing-masing yang menunjukan ciri khas larutan tersebut. Pada reaksi kimia
yang terjadi antara dua larutan biasanya akan terjadi perubahan warna, tetapi
adapun yang tidak sama sekali berubah warna, hal ini disebabkan oleh
sifat-sifat masing-masing larutan.
2. Terjadi Perubahan Suhu
2. Terjadi Perubahan Suhu
Pada reaksi kimia,
reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya
pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru
yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi.
Reaksi kimia yang
menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi
yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis. Reaksi kimia terjadi
pada suatu ruang yang disebut dengan
sistem, tempat di luar sistem disebut dengan lingkungan. Pada reaksi
eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan. Pada
reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem.
3. Terjadi Pembentukan Endapan
Ketika mereaksikan dua
larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu senyawa yang
tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut
dengan endapan (presipitat).
4. Terjadi Pembentukan Gas
Secara sederhana, dalam
reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya
gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui
dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3)
yang berbau busuk.