Skip to main content

Penyedap Rasa : Kacau Balau Bro!! #2


Sebelumnya di [Penyedap Rasa],

Aduuuuh, Kacau nih. aku melakukan hal yang salah dan mencurigakan, yang aku takuti adalah identitasku yang terbongkar. 

Aku tidak bisa cuek begitu saja. Aku perlu sekali kepedulian. dan benarlah teman-teman baruku yang ada di Lab bertanya.

"raha, lu kenal pak rei?, tadi katanya lu duduk depan pak rei?

.................Selengkapnya bisa dibaca di [Penyedap Rasa #1]...........................................

"emmm..... apa? pak rei?... kenal, yah gitu....cuma duduk aja sih, kan gak ada tempat lagi" Jawabku mencoba untuk menutupi hubunganku yang sebenarnya denga pak rei tersebut.

Aku pergi begitu saja, meskipun jawabanku tak akan memuaskan mereka yang bertanya tadi. Bagaimanapun aku bingung menjawabnya. Aku tak mau menerima kenyataan bahwa aku dianggap berbeda ketika mereka mengetahui aku adalah anak dari Pak Rei.

Memang siapa sih pak Rei itu? Ya, Beliau adalah Ayahku. Tapi jawaban itu tak akan pernah aku ucapkan disini.

Terlepas dari siapa pak rei itu, mari aku ajakan kalian ke ceritaku berikut ini. Hal-hal pertama yang aku lalui sebagai Analis kimia (Pemula) Laboratorium Farmasi. Aku yang saat kuliah (dulu) jarang sekali melakukan (Praktikum) di Laboratorium, tentu sangat awam dengan semua yang ada disini. terkecuali hal-hal seperti, Labu ukur, pipet, Timbangan, Bahan-bahan Kimia, Jas Lab, beberapa hal yang tentunya aku pernah gunakan. 

Di Bidang Farmasi ini, tentu ada beberapa hal yang belum pernah aku jumpai, seperti istilah Dissolusi. Alat yang berbeda, dan aku belum pernah mengetahuinya. Alat Instrumen kimia seperti HPLC, Spektrometri, GC, AAS. yang dimana alat-alat tersebut hanya aku lihat tanpa pernah aku operasikan selama aku kuliah. (Aku gak akan jelasin semua alat tersebut, karena aku takut salah dan  yaaaaah kalian jangan manja, kan ada Mr.Google).

Setelah diajak mengelilingi setiap celah, sudut, dan kedalaman Laboratorium, aku awalnya ikut-ikut ke Analis yang sudah lebih lama disitu. meskipun pada kenyataannya analis yang sudah lama disitu masih lebih muda daripadaku. Aneeeh bukan.   

Mengenal cara membaca Lembar Kerja Analis (akan aku sebut LKA), mengetahui cara menimbang Bahan kimia, mengetahui cara mencuci labu yang benar, mengetahui cara mengatur beberapa kerjaan dikerjakan dalam waktu bersamaan, dan tentu mengetahui cara agar pulang tepat waktu.

Awal yang luarbiasa untuk orang yang (kurang ilmu) seperti ku. Ilmu yang ku dapat sangat banyak di minggu pertama. aku tak membayangkan minggu-minggu berikutnya. 

Tak terasa, aku sudah 1 minggu, aku mulai menikmati, dan akhirnya aku mulai di(percaya) untuk mengerjakan sampel sendiri tanpa bimbingan analis (senior). meskipun aku masih kesusahan untuk memipet sampel cair dengan menggunakan Bulp hitam. Malu-maluin bukan. 

Hari itu, aku mulai menyiapkan Botol FG ( Fase Gerak) untuk HPLC, kebetulan aku membutuhkan larutan FG sebanyak 5 Liter. yah, Banyak sekali, karena memang dibutuhkan banyak untuk Validasi Metode dari Sampel tersebut. Aku membuat Fase Gerak yang isinya campuran Aquadest dan Tetrahydrofuran, atau sering disingkat THF. Larutan kimia yang baunya sangat menyengat. 

Awalnya aku tak merasa ada yang aneh, karena apa yang aku lakukan sesuai dengan prosedur yang ada di LKA. 

sampai pada saat aku akan mencoba mencampurkan dengan menggunakan Magnetik Stirrer, saat itu waktu menunjukkan jam 13.20, setelah istrahat. aku letakkan Fase gerak 5 liter tersebut di Hotplate (tentu tanpa dipanaskan, karena tidak ada dalam prosedur).

Aku melangkah ke ruangan sebelah, yang berbeda dengan ruang Preparasi untuk Analis. Ruangan yang aku maksud adalah Ruangan instrumen kimia (orang-orang disana lebih sering menyebut ruang Sistem). 

Baru beberapa langkah, Aku dikagetkan dengan suara
"Doooooooooooooooommmmmmmmm"

seperti bom. dan getarannya pun terasa. 

semua orang di ruangan mulai panik dan mencari sumber suara tersebut, termasuk aku. tapi kami tak sepenuhnya sadar bahwa sumbernya dari ruangan preparasi analis. kami terganggung dengan bau menyengat, dan yang langsung aku sadari bahwa itu adalah Bau dari Tetrahydrofuran (THF). 

"jangan-jangan itu Fase gerak ku" pikirku.

Analis lain langsung mencari masker untuk tidak lebih lama menikmati aroma itu, aku kesusahan menemukan masker karena aku belum punya (wajar, Anak baru). akhirnya aku menggunakan yang ada saja. 

keadaan di Laboratorium sangat kacau, banyak pecahan kaca di lantai dan di meja. semua analis diminta menjauhi sumber ledakan. tetapi tidak untuk aku dan laki-laki yang memang ada di laboratorium. kami bersama-sama membersihkan sisa-sisa ledakan yang memecahkan beberapa benda di lab. 

Dalam keadaan ini, aku bingung. Aku merasa bersalah, karena aku tau apa yang terjadi karena latutan yang aku buat. (Apa ada prosedur yang salah yang telah aku lakukan?)

Dalam bingung, aku tetap membantu membereskan semuanya. Aku pun baru tersadar, ada salah satu Staff yang terkena pecahan kaca di lengannya. 

Staff tersebut langsung dibawa ke klinik terdekat. itu yang aku tau beberapa menit setelah kejadian.

Kacau balaauu.... 

Laboratorium penuh pecahan kaca, Bau THF yang tak hilang dalam 1 jam. (Apa yang telah kulakukan)

Siap-siap saja aku dipanggil oleh Manager atau Supervisor ku. 

Aku harus bilang apa?

Kondisi Kacau terasa mulai membaik. Managerku ternyata tak masuk waktu itu, sedangkan Supervisorku sedang mengantar Staff yang menjadi korban (karena ulahku).

Aku, bersama cleaner dan teman-teman analis, memilah-milah beberapa hal yang masih bisa digunakan.

...................

saat Supervisorku datang, Aku langsung dipanggil.

"Iraha, kesini dulu!"

"iya. " aku gemetar, benar-benar gemetar. 

aku di ajak ke tengah ruangan tempat analis bekerja, disana kebetulan semua lagi berkumpul.

disitulah aku merasa malu, bersalah, merasa sangat ingin minta maaf, bahkan ingin menangis. 
Lemah? iya, memang. bagaimana mungkin aku merasa biasa saja, kalau dalam keadaan begini.

Aku di marahi dengan sangat puas disana, ditengah teman-temanku. aku tak keberatan dengan marah yang muncul karena emang itu salahku. Tapi aku tak menerima "Kenapa harus di hadapan yang lain?"

Aku saat itu diam dan aku benar-benar tertunduk tanpa berani mengangkat wajahku sedikitpun. 

pada saat terakhir, aku hanya bilang, "Aku minta maaf atas yang terjadi, Aku lalai. dan tolong jangan bilang pak Rei!"

"pak Rei?" tanya Spv-ku

"Eh... maksud aku, Ibu Sri (Manager-ku)" aduhhh aku hampir saja kelepasan untuk bilang pak rei. Aku tau reaksi yang akan dikeluarkan ayahku ketika mengetahui apa yang terjadi.

"Ibu pasti akan tau nanti." jawabnya singkat.

Kekacauan ini belum berakhir, aku harus bisa menerima kenyataan tadi (Rasa sayang dari Spv dalam bentuk makian), kenyataan kata-kata yang muncul dari Ibu Sri, dan reaksi dari Ayahku jika ia tau. 

bahkan mungkin menerima kenyataan aku diPecat.

Aku pulang dengan semangat yang tinggal 10 %. Aku perlu Charger, yang bisa memulihkan semangatku.

Kejadian itu membuat aku terkuras. lebih dari hari apapun. 

Aku berbaring. lebih baik tidur saja.

Tiba-tiba, ketukan pintu membuatku terbangun.

aku berjalan menghampiri pintu dengan malas. 

"sebentar"

ketika aku buka, ternyata yang ada dihadapku adalah pak Rei.

"Lah, ayah?, Tumben sekali kemari?"

tanpa menjawab pertanyaanku, ayahku malah bertanya.

.............................................................................................................................................................

Apa yang akan ditanyakan ayah kepadaku? "apakah ini tentang kejadian ledakan itu?"


Tunggu kelanjutannya di Cerita [Penyedap Rasa] berikutnya.

Bersambung ke #3









Comments

Popular posts from this blog

Tabel Periodik Unsur Kimia

AMPEREMETER DAN VOLTMETER

·           VOLTMETER Voltmeter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Konsep yang digunakan dalam sebuah volt meter DC hampir sama dengan konsep pada ampere meter. Pada volt meter arus searah atau DC volt meter tahanan shunt atau shunt resistor dipasang seri dengan kumparan putar magnet permanen (permanent magnet moving coil) PMMC yang berfungsi sebagai pengali (multiplier).  Tahanan Pengali (Multiplier Resistor) Penambahan sebuah tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah. Tahanan pengali membatasi arus kealat ukur agar tidak melebihi arus sakala penuh (Idp). Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan paralel terhadap sebuah sumber tegangan atau komponen rangkaian. Biasanya terminal-termianal alat ukur ini di

LOGO FMIPA DAN UNIVERSITAS PAKUAN, BOGOR

Logo diatas merupakan logo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan, Bogor. Logo diatas merupakan Logo sebuah universitas yang bernama Universitas Pakuan di kota Bogor.