Skip to main content

Sedia Pulsa, Sebelum Bepergian

Hari itu, terasa sama seperti biasanya. Saya berencana untuk pergi ke luar kota ,tepatnya ke Yogyakarta untuk mengikuti seminar, dan kebetulan saya menjadi salah satu pemakalah. saya yang lulusan baru universitas swasta, mejadi perjalanan ini sebagai pengalaman. selain itu, saya belum dapat pekerjaan, jadi bisa liburan pula.

Pagi itu saya pergi dari kota Bogor. Jam 8 dari rumah menuju stasiun Bogor dengan tujuan awal saya yaitu menuju stasiun pasar senen. Karena tiket yang saya genggam adalah Pasar senen - Lempuyangan

Perlengkapan telah lengkap dan selalu saya cek dengan teliti tanpa ada yang tertinggal. Tiba di pasar senen pukul 10.30, lebih cepat karena saya transit di st. Manggarai menuju st. Jatinegara, baru menuju st. Pasar senen. Padahal kereta yang saya naiki nanti berangkat jam 11.30. Rajin sekali.



Saya duduk di kursi gerbong dua, tepatnya dikursi 12A yang dekat jendela, karena ingin membuat nyaman selama perjalanan. Stasiun-stasiun mulai terlewati, saya ditemani musik yang keluar dari handphone melalui headseat menuju telinga saya. Semua tampak normal, saya sempat berbincangan dengan dua orang yang duduk disamping dan didepan saya, keduanya lelaki. Setelah berbincang, saya rasa mulai mengantuk dan segera saya masukkan handphone tadi.



Tertidur kira-kira 1 jam, saya terbangun dan membuka handpone. 
Betapa kagetnya saya, terlihat ada "15 panggilan tak terjawab"
Dan tambah kagetlah ternyata no.nya sama dan dengan awal 021. Bagi saya yang waktu itu masih pengangguran, langsung berpikir itu panggilan dari perusahaan. Saya sempat bingung, dan menunggu sampai ditelpon kembali. Ternyata 10 menit berlalu, tak ada yang menelpon. Langsung saja saya telpon ke nomor tersebut. Dering tak kunjung datang, saya malah mendengar seorang wanita,
"Maaf Pulsa ada tidak cukup untuk melakukan panggilan ini"


Oh No. Pulsa saya habis, di saat segenting ini.
Beli pulsa dimana ini? Pikir saya waktu itu.

BBM langsung saya buka, dengan tujuan meminta tolong ke teman untuk mengisi pulsa. Anehnya semua hanya Ceklist, tidak terkirim padahal sinyal cukup bagus. Saya baru teringat dan paham mengapa itu terjadi. 

Paket internet saya habis tepat hari ini. 
Oh My God.

Saya mulai mencari cara, mulai dari meminta pulsa dari penumpang yang disamping saya. Baik sekali, saya diperkenankan. Menelponlah saya ke nomor tadi. Dering mulai berbunyi, tapi tak kunjung ada jawaban. Sampai diujung sana ada jawaban, 

"iya, selamat siang, ada yang bisa saya bantu"


Saya mulai menjelaskan detail mulai dari nama, no. Hp, dan menjelaskan bahwa nomor tersebut telah menelpon saya. Saya mendapatkan jawaban yang tak diharapkan,

"maaf, mungkin mas salah nomor telpon, kami tidak pernah menelpon no. Tersebut sebelumnya. Terima kasih".

Tut tut tut.
Ditutuplah.

Saya diam dan tertunduk.
Ironis.



Jam menunjukan pukul 14.25, tepat berada di st. Cirebon. Saya niatkan untuk keluar dengan maksud membeli pulsa sekaligus menganti pulsa penumpang yang sempat saya pinta tadi. Kebetulan ada minimarket. Pulsa mulai saya isi disebuah digital yang tersedia. Sampai didepan kasir, pulsa untuk saya belum pula masuk, tapi pulsa untuk mas penumpang sudah masuk.
Kata mba yang jaga, ada eror dijaringan operator saya.


ada apalagi ini.

Sudahlah saya bayar, pulsa dan makanan yang sempat saya beli.. Tanpa pulsa untuk no. Saya.
Niat sebenarnya untuk no.saya, karena jujur masih penasaran dengan panggilan tadi. Saya ingin menelponnya dengan no.saya sendiri.


Beberapa langkah keluar dari minimarket, handphone saya menerima SMS yang isinya, pulsa yang terisi. Saya saat itu pula melihat ke arah kasir minimarket tetapi tak ada reaksi, untuk memanggil atau memberitahukan saya. Awalnya saya berniat langsung kembali ke kereta dan tidak membayar, tapi dengan beberapa pertimbangan, saya urungkan niat buruk tersebut. 

Saya bayar dan menunggu uang kembalian. 
Dari luar minimarket terdengar bahwa kereta akan berangkat, dan saya pikir bukan kereta yang saya naiki.
Ternyata bukan, itu kereta yang tadi saya naiki, dan mulai bergerak.


Panik melanda, kaki mulai melakukan ancang-ancang, melihat mba minimarket sedang berhitung, tanpa pikir panjang saya langsung lari, dan sempat bilang ke mbanya "ambil saja kembaliannya mba"
Tinggal dua gerbong lagi yang tersisa distasiun, saya sekuat tenaga mengejarnya, saya merasa ada disebuah film. Tapi ini sedang terjadi.

Saya melompat dan akhirnya berhasil masuk dipintu gerbong paling terakhir.
Nafas memburu, dan berlomba dengan detak jantung.

Perjuangan sekali, hampir tertinggal kereta,
Semua gara-gara pulsa.



Saya kembali ke gerbong dua, dan duduk dengan nafas yang masih cepat.
Beberapa menit saya diam dan menenangkan diri. Dan berpikir yang penting saya sudah di kereta.


Jam menunjukan pukul 15.02, karena saya pikir kantor-kantor masih ada aktifitas, saya beranikan menelpon kembali.
"selamat sore, ada yang bisa kami bantu", terdengar suara perempuan dari ujung telpon, berbeda dengan telpon pertama yang menerima adalah lelaki.
Saya kembali menjelaskan perihal panggilan tak terjawab tadi. Sampai saya menerima jawaban kembali,

"iya, betul. Tadi kami sudah mencoba berkali-kali, tetapi tak ada jawaban. 
Untuk itu,kami memberitahukan mengundang anda untuk mengikuti tes dan interview ,besok pukul 08."


Saya kaget dan sekaligus senang. 
Kaget karena harus besok, sedang besok pula lah seminar di yogya dimulai. 
Senang karena dapat kesempatan panggilan.


Dengan berat hati, saya menjelaskan bahwa ada kegiatan lain diluar kota, dan berusaha untuk mengatur jadwal ulang, tetapi pihak perusahaan tidak bisa. 
Bukan rezeki saya memang.


Perjalanan saya pun menjadi sebuah dilema, dan pengalaman pertama dengan pulsa yang begitu hebat.

Saya sering kali tidak mengisi pulsa karena jarang menelpon, lebih karena memanfaatkan sosmed dan fitur chat dengan internet. Jadi mengabaikan pulsa.
Sekarang tidak lagi.


Pesan saya :
Jika sedia payung itu sebelum hujan, maka sedia pulsa , sebelum bepergian. (hehehe)

Comments

Popular posts from this blog

Tabel Periodik Unsur Kimia

AMPEREMETER DAN VOLTMETER

·           VOLTMETER Voltmeter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Konsep yang digunakan dalam sebuah volt meter DC hampir sama dengan konsep pada ampere meter. Pada volt meter arus searah atau DC volt meter tahanan shunt atau shunt resistor dipasang seri dengan kumparan putar magnet permanen (permanent magnet moving coil) PMMC yang berfungsi sebagai pengali (multiplier).  Tahanan Pengali (Multiplier Resistor) Penambahan sebuah tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah. Tahanan pengali membatasi arus kealat ukur agar tidak melebihi arus sakala penuh (Idp). Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan paralel terhadap sebuah sumber tegangan atau komponen rangkaian. Biasanya terminal-termianal alat ukur ini di

LOGO FMIPA DAN UNIVERSITAS PAKUAN, BOGOR

Logo diatas merupakan logo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan, Bogor. Logo diatas merupakan Logo sebuah universitas yang bernama Universitas Pakuan di kota Bogor.