Skip to main content

Titrasi


Suatu larutan yang diketahui konsentrasinya dengan teliti dinamakan larutan baku. Konsentrasi larutan baku harus diketahui sampai empat desimal didalam titrasi. Titrasi adalah suatu proses penambahan titrant dari buret sedikit demi sedikit kedalam titrat, sampai jumlah zat-zat yang direaksikan tepat saling menghabiskan atau mencapai titik ekivalan. Pada saat titrant yang ditambahkan tampak telah mencapai titik ekivalen, maka penambahan titrant harus dihentikan; keadaan tersebut adalah titik akhir titrasi. Larutan yang ditambahkan dari buret disebut titrant,sedangkan larutan yang ditambahkan titrant disebut titrat. Berdasarkan proses tersebut volume atau berat titrant dapat diukur dan jika konsentrasinya telah diketahui, maka jumlah mol titrant tersebut dapat dihitung pula (Harjadi, 1985).
Titrasi dilakukan dengan menggunakan buret. Buret yang digunakan adalah buret volumetrik. Buret volumetrik mempunyai skala penunjuk volume sehingga dapat menunjukan jumlah titrant yang digunakan. Tidak semua reaksi dapat dilakukan dengan titrasi. Untuk itu reaksi harus memenuhi syarat-syarat berikut:
  1. Berlangsung sempurna, tunggal, dan mempunyai persamaan yang jelas (dasar teoritis).
  2. Cepat dan reversibel (dasar praktis) maksudya adalah jika reaksi tidak cepat titrasi akan memakan waktu terlalu banyak.
  3. Terdapat penunjuk akhir titrasi (indikator).
  4. Terdapat larutan baku yang direaksikan dengan analat harus mudah didapat dan sederhana penggunaanya, serta stabil sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah jika disimpan.
Contoh suatu reaksi yang baik untuk titrasi adalah reaksi antara asam kuat dengan basa kuat. Karena berlangsung secara sempurna, cepat,tunggal, serta terdapat indikator yang jelas menunjukkan akhir titrasi.
Titik akhir suatu titrasi dapat diketahui dengan beberapa kemungkinan. Ada dua kemungkinan untuk menentukkan titik akhir titrasi yaitu menggunakan indikator dan menggunakan alat. Secara spesifik dapat digunakan indikator karena titik akhir dilihat berdasarkan perubahan warna, yakni larutan tidak berwarna menjadi berwarna tertentu atau larutan berwarna menjadi lenyap warnanya dapat pula larutan berwarna berubah menjadi warna lain. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa terjadinya perubahan warna berdasarkan indikator, merupakan akibat perubahan yang terjadi dalam larutan yang dititrasi(Harjadi,1985).
Indikator asam basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah.warna dalam keadaan asam dinamakan warna asam dari indikator, sedangkan warna yang ditunjukkan dalam keadaan basa disebut warna basa. Akan tetapi harus dipahami bahwa asam dan basa dalam keadaan ini tidak berarti pH kurang atau lebih dari tujuh. Asam berarti pH lebih rendah dan basa berarti pH lebih besar dari trayek indikator atau trayek perubahan warna yang bersangkutan. Setiap indikator asam basa memiliki trayeknya sendiri, demikian pula warna asam dan warna basanya. Beberapa jenis indikator beserta trayek pH adalah sebagai berikut :
Nama
Trayek pH
Warna
A                    B
  1. Asam Pikrat
  2. Biru Timol
  3. 2,6 – Dinirtrofenol
  4. Kuning metil
  5. Jingga metil
  6. Hijau bromkresol
  7. Merah metil
  8. Lakmus
  9. Pupur bromkresol
  10. Biru bromtimol
  11. Merah fenol
  12. P-α-Naftolftalein
  13. Purpur kresol
  14. Fenolftalein
  15. Timoftalein
  16. Kuning alizarin R
  17. 1,3,5 - Trinitrobenzen
0,1 – 0,8
1,2 – 2,8
2,0 – 4,0

2,9 – 4,0
3,1 – 4,4
3,8 – 5,4
4,2 – 6,3
4,5 – 8,3
5,2 – 6,8
6,0 – 7,6
6,4 – 8,0
7,0 – 9,0
7,4 – 9,6
8,0 – 9,6
9,3 – 10,5
10,1 – 12,0
12,0 – 14,0
TB                        kuning
Merah                   kuning                 TB                        kuning                       

Merah                   kuning
Merah                   jingga
Kuning                 Biru
Merah                   Kuning
Merah                   Biru
Kuning                  Purpur
Kuning                Biru
Kuning                Merah
Kuning                Biru
Kuning                Biru
TB                       Merah
TB                       Biru
Kuning               Violet
TB                       Jingga

Popular posts from this blog

Tabel Periodik Unsur Kimia

AMPEREMETER DAN VOLTMETER

·           VOLTMETER Voltmeter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Konsep yang digunakan dalam sebuah volt meter DC hampir sama dengan konsep pada ampere meter. Pada volt meter arus searah atau DC volt meter tahanan shunt atau shunt resistor dipasang seri dengan kumparan putar magnet permanen (permanent magnet moving coil) PMMC yang berfungsi sebagai pengali (multiplier).  Tahanan Pengali (Multiplier Resistor) Penambahan sebuah tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah. Tahanan pengali membatasi arus kealat ukur agar tidak melebihi arus sakala penuh (Idp). Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan paralel terhadap sebuah sumber tegangan atau komponen rangkaian. Biasanya terminal-termianal alat ukur ini di

LOGO FMIPA DAN UNIVERSITAS PAKUAN, BOGOR

Logo diatas merupakan logo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan, Bogor. Logo diatas merupakan Logo sebuah universitas yang bernama Universitas Pakuan di kota Bogor.